Komisi IX Dorong Pemda Tingkatkan Anggaran Pendidikan Kedokteran

17-06-2015 / KOMISI IX

Pemerintah daerah perlu memberikan perhatian pada anggaran pendidikan di bidang kedokteran. Kompetensi dokter, sebagai tenaga medis maupun sebagai tenaga pengajar perlu terus ditingkatkan mengingat pesatnya perkembangan ilmu kedokteran.

 

Demikian salah satu hal yang menjadi bahan diskusi saat Tim Kunjungan Spesifik Komisi IX bertemu dengan jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kota Medan, Pimpinan dan Dokter RSUD Pirngadi, dan beberapa stakeholder bidang kesehatan, di RS Pirngadi, Medan, Provinsi Sumut, Senin (15/06/15).

 

“Jangan sampai kemampuan dokter yang ditelurkan dari pendidikan kedokteran akan seperti itu-itu saja dari setiap universitas. Makanya saya pesankan kepada jajaran Pemda Sumut, supaya anggaran pendidikan kesehatan itu harus disediakan. Pemda harus turun tangan,” kata anggota Komisi IX Zulfikar Achmad.

 

Ia menambahkan khusus bagi dokter yang juga merangkap sebagai dosen harus semakin mengasah keilmuannya. Jangan sampai pengajaran materi kedokteran sama saja dari waktu ke waktu. Jika sampai begitu, perkembangan pendidikan kedokteran tidak akan berkembang.

 

“Peningkatan kompetensi dokter itu sangat penting sekali. Kalau tidak, ya akan seperti ini terus. Pengalaman saya sebagai kepala daerah di Jambi, anggaran untuk pendidikan, seminar, ataupun lainnya terhadap tenaga medis, saya sudah siapkan,”  tutur dia.

 

Pemerintah Daerah menurutnya memiliki peran penting dalam peningkatan pendidikan para tenaga medis. Apalagi, dengan otonomi daerah, sehingga Pemda juga harus turun tangan ikut memikirkan kondisi bidang kesehatan di wilayahnya.

 

“Pemerintah daerah sangat berperan bagi perkembangan kesehatan di daerahnya. Ini kan otonomi daerah. Harus dipikirkan, bagaimana untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat ini. Kalau tenaga medisnya tidak diberikan peningkatan pendidikan tambahan, misalnya dalam kurun waktu 10 tahun, ilmu sudah sangat berbeda sekali perkembangannya,” ujar politisi FPD ini.

 

Hal senada diungkapkan Anggota Komisi IX DPR Irgan Chairul Mahfisz (F-PPP). Ia menegaskan, peningkatan mutu dan kompetensi dokter itu sangatlah penting.

 

“Upgrade ilmu bagi para dokter itu sangat penting. Apalagi para dokter ini juga melayani pendidikan untuk para calon dokter. Untuk mendapatkan pengetahuan yang luas, penguasaan teknologi-teknologi baru, peningkatan kemampuan, sekaligus refreshment terhadap tenaga dokter yang saat ini juga mendidik calon baru,” urai Politisi asal Dapil Banten ini.

 

Sebelumnya, salah seorang dokter senior di RS Pirngadi, Dr. Rosyid mengatakan, Pemerintah belum memperhatikan masalah peningkatan kompetensi dokter ini. Bahkan, jika dokter ingin menempuh pendidikan baru melalui seminar, misalnya, harus merogoh kantong sendiri. Sehingga dirasa semakin memberatkan profesi dokter. (sf/iky)

BERITA TERKAIT
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...
Komisi IX Tegaskan Pentingnya Penyimpanan Memadai di Dapur MBG
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai bahwa tidak semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)...